27 March 2009

Tradisi 'Sanjo' made in Palembang


Tradisi "Sanjo / Rumpak-rumpakan"

Usai melaksanakan Salat Idul Fitri dan menyimak khutbah di masjid-masjid atau tanah lapang, jamaah Salat Ied tanpa dikomandoi langsung saling menjulurkan tangan mengucapkan selamat merayakan hari kemenangan dan saling maafmemaafkan. Merayakan Lebaran, bagi umat muslim memang memiliki arti tersendiri dalam perjalanan hidupnya setiap tahun.

Banyak keunikan dalam cara-cara merayakan lebaran, sehingga sering memunculkan berbagai tradisi dan budaya tersendiri yang semakin memeriahkan momen keagamaan itu. Salah satunya adalah mengunjungi keluarga, kerabat, dan teman untuk bersilaturahim dan saling bermaaf-maafan. Di Palembang dan beberapa daerah di wilayah Sumsel, tradisi itu di sebut “sanjo”.

Kelahiran tradisi dan budaya ini tidak lepas dari unsur pemahaman manusia terhadap ajaran agamanya. Namanya saja tradisi, apa yang terjadi dari tahun ke tahun tampaknya selalu saja menarik untuk diangkat kembali ke permukaan. Sebagaimana biasa, pada lebaran tahun ini para pemimpin tertinggi di pemerintahan baik pusat maupun daerah mempersilahkan warganya untuk datang bersilaturahim dengan menggelar open house.

Namun umumnya sanjo dilaksanakan masing-masing warga perseorangan.
di bebarapa kawasan misalnya, usai menunaikan shalat, beberapa kepala keluarga dalam lingkungan satu kampung berkumpul dan Mereka kemudian bersama-sama mendatangi tempat tinggal tetangga di sekitar tempat tinggal mereka satu persatu untuk bersilaturahmi dan bermaaf-maafan. Kemudian rombongan melanjutkan kunjungan ke rumah tetangganya yang lain.

Setiap kepala rumah tangga yang kediamannya baru saja disanjoi, biasanya turut serta dalam rombongan tersebut untuk ikut sanjo ke rumah tetangga yang lain. Silaturahmi berakhir setelah rumah tetangga di sekitar lingkungan tempat tinggal sudah mereka kunjungi. “Rumpak-rumpakan” atau sebagian orang menyebut dengan “Umpak-umpakan” (mungkin karena lafal penyebutan huruf “R” kurang begitu jelas) , begitu aktivitas sanjo beramai-ramai ini dinamai.



Sementara itu tradisi rumpak-rumpakan di beberapa tempat di Palembang seperti daerah ulu laut, seberang ulu masih terus ada. Lebih kurang sebanyak 60 orang berkeliling dari satu rumah warga ke rumah lainnya dengan membawa terbangan (Rebana).

“Rumpak-rumpakan ini merupakan tradisi setiap hari raya idul fitri. Saat masuk para tamu menabuhkan terbangan, selanjutnya membacakan salawat nabi dan ditutup doa bersama. Kemudian menghabiskan makanan khas Palembang seperti tekwan dan pempek,” kata Rusli Hasani, lrg Setia RT 33 RW 04 Jl KH Azhari 13 Ulu.

Rumpak-rumpakan digelar dengan membawa terbangan dan rebana. Mereka melantunkan Shalawat Nabi pada setiap rumah yang di sanjoi. Tradisi semacam itu, yang hingga saat ini masih dipertahankan, juga dilakukan di beberapa kampung lainnya di Palembang, begitu pula di beberapa daerah di luar Palembang,

Tradisi Sanjo di daerah lainnya di Sumatera Selatan

seperti di Kabupaten Lahat. Warga di daerah sentra penghasil kopi robusta ini menyebutnya tradisi “pantauan”.

Pantauan dilakukan masyarakat saat hari pertama Lebaran dengan mengunjungi rumah tetangga yang berada di sekitar tempat tinggal, tradisi ini mirip dengan rumpak-rumpakan yang dilakukan masyarakat asli Palembang ketika lebaran. Usai melaksanakan sholat Idul Fitri, setiap kepala keluarga dalam lingkungan satu kampung, berkumpul di mesjid setempat atau di rumah kepala kampung sesuai dengan kesepakatan. Kemudian mereka secara bersama-sama mendatangi tetangga di sekitar tempat tinggal mereka satu per satu.

Jika ada tetangga mereka yang mempunyai niat agar arwah para leluhur mereka untuk didoakan ataupun ada yang baru mempunyai anak, pada saat pantauan ini keluarga yang dikunjungi akan meminta didoakan para tetangga mereka dengan harapan diberikan perlindungan, kesehatan, dan keselamatan oleh sang pencipta.

Usai berdoa bersama, para tetangga yang datang itu, diminta oleh tuan rumah yang dikunjungi untuk menyantap hidangan yang mereka sediakan. Setelah itu rombangan melanjutkan kunjungan ke rumah tetangganya yang lain lagi, sedangkan kepala rumah yang rumahnya di kunjungi tadi juga ikut serta dalam rombongan tersebut. Jika tidak, mereka akan merasa dikucilkan dalam pergaulan bertetangga di tempat tinggalnya.


Yang Muda Ayo NyontrenG!


Media masa menjadi homogen secara mendadak, menyuarakan pesta demokrasi yang di depan mata, dibanjiri gegap gempita pemilu dari penjuru nusantara. Dewan partai yang jumlahnya lebih dari 80 itu tak urung jadi benar-benar berada pada rush hours. Menyuarakan visi misi untuk memperjuangkan dan membela rakyat. Tapi sasarannya sendiri tidak begitu terlihat hiruk pikuk... rakyatnya itu sendiri maksud saya. Jika diadakan survei, maka akan terlihat bahwa diluar sana rakyat yang menjadi objek sasasan dan "perjuangan" para caleg itu sendiri tidak mengetahui banyak tentang pemilihan umum untuk orang-orang yang akan mewakili "jerihatan hati" mereka.
Meski berbagai jenis pohon baik yang sejatinya berbuah dan tidak berbuah, sekarang sudah menjadi homogen pula, mendadak berbuah baliho, foto caleg, poster, spanduk dan sejenisnya. Tidak hanya itu, tembok-tembok yang sepertinya "tak berpenghuni" ataupun tak ada ornamen apa pun, polos dengan satu warna, sekarang juga menjadi begitu berwarna-warni dibanjiri stiker-stiker partai yang mejikuhibiniu itu. Ternyata ada efek lain dari pemilu itu sendiri, yakni membuat media massa dan pohon-pohon ataupun tembok rumah menjadi homogen. Tapi, apakah keinginan untuk menyuarakan demokrasi itu sendiri sudah ada? yang sangat diperlukan dan menentukan itu sendiri bagaimana posisinya sekarang?


Melihat satu iklan bertema pemilu yang mengajak masyarakat bangsa ini -yang memang sudah memenuhi syarat sehingga mendapatkan hak spesial untuk menyuarakan demokrasinya- untuk tidak golput, tentu masih menjadi cermin bahwa kelompok masyarakat yang memilih abstain dan mengabaikan haknya untuk memilih masih banyak dan mendapat perhatian. Mari kita lihat, statistik penduduk Indonesia Tahun 2005 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berusia 15-19 tahun berjumlah 20,329,673 jiwa, sementara penduduk berusia 20-24 tahun berjumlah 19,905,150. Jumlah usia tersebut dapat digolongkan sebagai pemilih pemula yang sebagian baru akan memberikan kontribusinya pada realisasi demokrasi di Indonesia untuk pertama kali.
Jumlah mereka besar dan cukup menentukan perwujudan demokrasi langsung di negeri tercinta ini, tentu disamping kemenangan dan kekalahan partai politik itu sendiri. Tetapi media sosialisasi pemilu atau media komunikasi terbuka lain antara partai dan sekelompok pemilu pemula itu sangat jarang ditemui, sehingga mereka menjadi semakin jauh untuk mau berkontribusi karena mereka sendiri tidak mengetahui betul proses yang akan dilakukan itu. Pepatah lama mengatakan "tak kenal maka tak sayang", bagaimana pemilih mau dan bisa memilih tanpa tahu orang yang akan dipilih, latar belakang partai politik yang dipilih, ataupun segala visi misinya itu. Tapi bukan baliho besar dengan foto tersenyum lebar dan nama panjang beserta embel-embel titel pendidikan yang diperlukan untuk memberitahukan mengenai calon dan partai politik bersangkutan. Tidak, tidak cukup sampai disitu dan memang bukan itu cara yang efektif selain sosialisasi langsung melalui komunikasi terbuka, tidak juga dengan konser musik yang berteriak-teriak, mengumpulkan ribuan masa tanpa formulasi jelas tentang hasil pencapaian sasaran yang justru sangat beresiko menimbulkan konflik. Sosialisasi yang terdidik, langsung, arif dan bijaksana itulah yang seharusnya menjadi jembatan antara rasa enggan berkontribusi dan pemilih pemula.


10 March 2009

Dear All, Selamat Tahun 2009, karena sudah lewat hampir 2 bulan maka kami merasa tidak enak untuk menyisipkan kata "baru" di ucapan tersebut :), meskipun begitu ini adalah sapaan pertama kami dari meja editor di tahun 2009 ini, jadi sekali lagi kami ingin mengucapkan "selamat tahun 2009", semoga ditahun ini bermunculan kembali para jagoan dunia maya

Terakhir, sebagai quote issue 20 saya mengutip kata-kata anonymous dari rubriknya pseudo-random

"We are heroes and just don't die easily!"


======= Echo di 2008 dan 2009 ---|

Perjalanan Echo di 2008 cukup membahagiakan, walau secara individu kami semua merasakan bahwa keaktifan tiap-tiap individu sangat amat berkurang, baik dikarenakan pekerjaan, urusan pribadi, dan berkeluarga, tetapi kami cukup bahagia karena di penghujung tahun 2008, bersama teman-teman komunitas lainnya seperti kecoak elektronik, antihackerlink, jasakom, dan xnuxer research
team bekerja sama dengan Departemen Komunikasi dan Informatika dan teman-teman dari Himatif UPN berhasil menyelenggarakan 2 hari konferensi keamanan idsecconf 2008 di Yogyakarta dengan sukses. Terima kasih untuk semua pihak yang terlibat.

2009 sudah berjalan, kontribusi nyata kami akan sebisa mungkin kami lanjutkan, kami mulai dengan merilis issue 20 ini, serta sebuah issue lagi yaitu issue 21 yang akan di jadualkan untuk dirilis pada 09 September 2009 (09:09:09).. hmmm. Kami bersama teman-teman komite di idsecconf pun berencana untuk kembali mengadakan acara kumpul-kumpul dan silaturahmi kembali di tahun ini, pada acara
konferensi keamanan idsecconf 2009. Jadi, pastikan anda tetap mendukung acara ini dan kami tunggu kontribusi anda semua tahun ini :)

Adapun harapan echo di 2009, adalah mulai terjadinya regenerasi di dalam echo, oleh karena itu kami sangat berharap di 2009 akan banyak bermunculan generasi muda "kompeten" yang dapat terus melanjutkan "nafas-nafas" perjuangan kami semua di echo untuk tahun-tahun mendatang, walaupun kami tau bahwa Regenerasi adalah masalah di bangsa ini, tetapi kami juga percaya akan usaha dan kerja keras.

Baiklah, mohon doakan agar kami dapat terus eksis, dan menjumpai kalian semua.

======= Volume VII, Issue XX ---|

Issue kali ini dipenuhi lebih kurang 40% dengan artikel bertemakan kriptografi, bahkan kami dari pihak editor hampir sepakat bahwa edisi kali ini layak di beri cap 'edisi kripto' :lol:, apakah ini hanyalah "tren sesaat?", atau kepedulian sebagian kita terhadap 'data security' semakin membaik, entahlah, setidaknya sebagian artikel yang masuk ke dapur redaksi kali ini adalah artikel-artikel berbau kriptografi, 4 buah Artikel penuh, dan 1 buah artikel pendek di Hacker logbook memperjelas hal ini.

Rangkaian artikel bernafaskan kripto ini dimulai dengan sebuah artikel mengenai "caesar shift encryption" yang di tulis oleh Rey, disertai kode pemrograman C++ sebagai pelengkap. Kemudian JakD, memberikan ide formulasi 3 buah algoritma enkripsi menjadi satu dalam artikelnya berjudul "algoritma Combo". Sebuah artikel yang memberikan "proof of concept" untuk membuat aplikasi enkripsi online berbasis teknologi web pun di jabarkan oleh monqichi, penggunaan fungsi Mcrypt pada PHP memungkinkan hal ini. Selanjutnya adalah penjelasan mengenai Salty.py yang merupakan sebuah aplikasi bruteforcer untuk 'salt' yang umumnya digunakan untuk memperkuat fungsi Hash, dikembangkan oleh sheran dan selwin. Sebuah artikel dan kode untuk perpangkatan modular bilangan besar oleh x-diamond1 menutup rentetan artikel bertemakan kriptografi pada issue kali ini.

Pseudo Random, yang merupakan rubrik tetap milik anonymous editor kali ini mengulas tentang "matikah dunia underground di Indonesia", sedikit ulasan dari anonymous diharapkan akan memberikan insulin bagi kita semua yang masih/pernah peduli terhadap dunia kita .. dunia underground . Dilanjutkan dengan sebuah interview bersama Bpk. Onno W Purbo yang merupakan salah satu senior/guru/teman dan idola kita semua, sekedar info bahwa echo terbentuk pada awalnya juga atas dorongan Bpk Onno, adalah moby yang mengontact beliau untuk meminta pendapat mengenai akan dibentuknya echo.or.id kurang lebih 6 tahun lalu, dan sampai saat
ini pun beliau dengan ikhlas ikut me-moderatori milis newbie hacker :). TerimaKasih Pak :).

Anonymous-co-editor kembali meracik thread-thread menarik dari forum echo dan merangkumnya dalam rubrik tetapnya "whats-goin-on-echo-forum". Sebuah artikel bertemakan networking berjudul "ARPWAll: Konsep dan Pembuktian" akan mengajak end-user untuk membangun sendiri "alarm" yang akan memberikan "early-warning" terhadap serangan ARP di jaringan. Artikel "Membangun GreenSQL; Mysql firewall" yang ditulis lirva32 pun cukup memberikan sedikit tema keamanan web pada issue kali ini. Sebuah artikel "hardcore-system-programming" yang diberi judul "intercepting library call" akhirnya berhasil di rampungkan oleh mulyadi untuk
disumbangkan pada rilis ini, thx mate :).

Kami juga menampilkan sebuah Prophile dari "jck.mrshl" yang merupakan "core member" dari "id-mayhem". Sangat sedikit sekali informasi yang kami miliki mengenainya dan "id-mayhem", tetapi tindak-tanduk mereka cukup menyita perhatian kami tersendiri, khususnya beberapa publikasi mereka beberapa waktu lalu, sampai akhirnya kami berhasil melakukan interview dan merilis prophilenya pada Issue kali ini, dan bukan itu saja, sebuah artikel bertemakan Anti-forensic-pun di sumbangkannya untuk issue kali ini.

Yatta...., akhirnya kami berhasil merampungkan issue kali ini di sela-sela waktu luang kami yang teramat banyak (*** hiperbola ***). Mudah-mudahan, sedikit dari kami ini akan membawa sedikit banyak manfaat buat kita semua.

Salam Underground!
---
y3dips
On Behalf of Echo Magazine Editor In chief

======= Table of Contents ---|

01. Introduction .................................................. y3dips
02. Pseudo-random .............................................. anonymous
03. Interview with Onno W Purbo .................................... az001
04. What`s goin on echo forum ............................ anonymous-co-ed
05. Intercepting Library Call ............................ mulyadi santosa
06. Caesar Shift Cipher .............................................. rey
07. ARPWall; Konsep dan Pembuktian ................................ y3dips
08. Encryption: Algoritma Combo ..................................... jakD
09. Prophile on Jck.mrshl ..................................... echo|staff
10. Enkripsi dan Dekripsi dengan fungsi Mcrypt di PHP ........... monqichi
11. Salty Py; Password Salt Bruteforcer ............ sheran.g & selwin ong
12. Anti-forensic: Seek and Destroy ............................ jck.mrshl
13. Hackers Logbook
Membangun GreenSQL; MySQL Firewall ........................... lirva32
Number theory : perpangkatan modular bilangan besar ....... x-diamond1


Download Disini


======== Shoutz ---|

- Generasi muda dunia underground Indonesia, "ayo bangkit"

======== Contact ---|

Editor-in-chief & co-ed : anonymous@echo.or.id
Submissions : ezine@echo.or.id
Commentary : ezine@echo.or.id
Echo Diplomatic Squadron : echostaff@echo.or.id
URI : http://ezine.echo.or.id

echo|zine issue 20, 20/02/09. ISSN IDUN-CARE
Copyright (c) 2009 echo|zine. All right reversed.

echo|zine issue 20 -- dari staff (contributors), oleh staff (lazy editors),
untuk SEMUA (You! YES, YOU!)


Echo Magazine Volume VII, Issue XX, Phile 0x01.txt